Rabu, 27 November 2013

Estetika
22-11-2013
ESTETIKA IDEALISME JERMAN ABAD 19
G.W.F Hegel
      Masa hidup 1770 (Sttut gart-1831)
Salah satu tokoh terpenting pada masa idelaisme Jerman, karya terpenting Beliau adalah The Phenomology of Spiri.Berkarir di University of Berlin, hingga menjabat rektur pada tahun 1830.Sepenuh hidup sebagai akademis, mengajar kuliah bidang estetika, filsafat agama,filsafat sejarah dan sejarah filsafat
Konsep kunci dalam filsafat hegel      
A. Dialektika(jenis pertimbangan dalam bentuk dialog)

Pola dialektesis: Thesis X Antithesis = Sintetis

Theis(Hal-hal yang benar)
Antithesis(Hal-hal yang membuktikan bahwa Thesis memiliki kekurangan)
Sintetis(Hal-hal yang baru)
      B.Roh/Spirit/Geist(Semangat Jaman)terletak pada kesadaran dari masyarakat
Berkembang secara dialektesis

      C.Self Conciousness(kesadaran diri)
Sifatnya kolektif dan sosial, dan juga terkait dengan budaya(menurut Hegel)
bagaimana suatu kelompok memiliki sesuatu untuk disepakati bersama-Kultural
c:/ Roti Buaya saat pelamaran ala Betawi
      Kesadaran diri juga membentuk Roh dan bergerak secara delektif
      D.Kebebasan=menjadi diri dia sepenuhnya (Makhluk Rasional)
Ketika manusia mengerti potensinya secara “sadar”, itulah yang disebut bebas
      Seni adalah kebebasan pemenuhan segsla sesuatu yang ada di sekitar kita(menurut Hegel)
Menurut Hegel, seni itu berkembang secara dialektis,
Upaya untuk bebas adalah merealisasi potensi yang ada di dalam dirinya
Seni adalah, ekspresi Roh/semangat jaman yang sedang merealisasikan potensi diri
Hegel membagi Seni menjadi 3 evolusi:
a.      Simbolik: Contoh karya zaman simbolik adalah spinx, Pyramid,kuil dan pada zaman ini, Roh belum sepenuhnya merealisasikan potensi dirinya/bebas , maka dari itu hasil seni yang dihasilkan pada zaman ini adalah Abstrak
b.      Klasik:Semangat zaman periode ini , Roh sudah menemukan kebebasan, karena mereka sudah menemukan potensi yang ada di dalam diri mereka untuk bernalar, dan karya seni yang dihasilkan pada zaman ini merefleksikan semangat zaman, dan kesenian sudah mencapai tahap “Pure Beauty”/Murni
c.       Romantik: Roh di zaman ini sudah melampaui potensi diri, sedangakan klasik hanya memenuhi potensi diri, dan seni yang dihasilkan adalah hasil seni yang membuktikan bahwa Roh sudah melampaui potensi dirinya

Intinya adalah kita dapat mengatakan bahwa seni Simbolik “mencari” kesatuan ide yang sempurna dengan bentuk-bentuk luar, seni Klasik “menemukannya karena indera-indera serat imajinasi dalam representasi individualitas spiritual, seni Romantik”melampauinya” dalam spiritual tidak terbatas


Kamis, 14 November 2013

Aesthetic
8-11-2013

IMMANUEL KANT

a.  Lahir di Konigsberg,Prussia (1724-1804)
b.  Dianggap salah satu pemikir zaman yang terpenting. Menyelesaikan studi dan menjabat sebagai professor di unversitas Konigsberg, anak dari seorang pembuat sadel, dan tidak pernah meninggalkan kota kelahirannya

Kant adalah Filsafat yang kritis dan tidak Dogmantis, yang dikritik Kant adalah Rasio manusia , penilaian Estetis berbeda dengan rasio yang lain

Rasio Murni
Kritik  Rasio Murni
(Jenis Rasio yang membuat kita mengetahui sesuatu)
a.      Pertama kali diterbitkan tahun 1781
b.      Mengkritik bahwa semua pengetahuan bersifat analitik dan bersumber dari rasio murni
c.       Menyatakan ada pengetahuan yang bersifat sintetik dan a priori
d.      Revolusi kopernikan

Ada 2 jenis pengetahuan yaitu
a.      Sintetik, pengetahuan dimana sesuatu dari dunia ditambahkan ke ide awalnya
c:/ Pohon itu tinggi, wanita itu sangat cantik
b.      Analitik, gagasan dimana kesimpulan sudah diketahui dari subjeknya
c:/ Pohon mangga adalah pohon

Sintetik X Apriori (tanpa rujukan ke dunia)
Mungkin ada di dunia lain selain di dunia yang kita tinggali

Rasio Praktis
Kritik atas rasio praktis
(jenis rasio yang didorong oleh rasio murni untuk melakukan rasio tersebut)
a.      Pertama kali diterbitkan tahun 1788
b.      Rasio praktis merupakan tindakan dan kehendak kita di dunia
c.       Imperative kategoris: semua tindakan yang kamu lakukan harus pada saat bersamaan kamu inginkan untuk menjadi sebuah hokum universal

Rasio praktis tugasnya memberikan perintah pada tindakan kita, yang sama untuk setiap manusia tanpa terkecuali
Daya Pertimbangan

Kritik atas daya pertimbangan (judgement)

a.      Pertama kali diterbitkan pada tahun 1790
b.      “Daya Pertimbangan” bagaimana kita “merasakan”
c.       Analitik mengenai keindahan (Analytic of The Beautiful)
d.     Pertimbangan akan selera (Judgement of Taste)

Rasio Murni – Mengetahui
Rasio Praktis – Melakukan
Daya Pertimbangan – Merasakan

4 Aspek Keindahan:
a.      Kualitas: Tanpa pamrih
b.      Kuantitas :Universal
c.       Relasi: Purposiveness without Purpose”
d.     Modalitas: Keniscayaan
Raga senang/Pleasure:
1.      The Good : Rasa senang yang sifatnya moral c:/ tabiat sopan
2.      The Agreedable : Rasa senang yang sifatnya fisik c:/ makan kue enak
3.      The Pleasure of Beauty : Rasa senang yang sifatnya keindahan
Berbeda dengan Good dan Agree karena Beauty beda kategori,
dan untuk Kant, sesuatu yang indah itu harus memberikan rasa senang yang tanpa pamrih (tanpa kehendak apapun dari kita)